Apa saja alasan mengapa Anda harus berlatih melakukan cold calling? Bayangkan Anda memiliki pengalaman terbatas dalam berkencan dan mendekati pria atau wanita lain. Kemudian Anda dipaksa untuk pergi ke orang yang paling tampan di bar, untuk mencoba melakukan pendekatan. Anda meraba-raba dengan kata-kata Anda dan nada bicara Anda terdengar aneh.

Logikanya, Anda mendapatkan penolakan yang sangat cepat dan terkadang memalukan dari orang lain dan Anda gagal total. Sesekali Anda berhasil dan mendapatkan nomor telepon. Anda pikir Anda telah mendapatkan kencan, tapi pada akhirnya kencan itu tidak pernah terjadi. Dan Anda kembali ke bar yang sama lagi dan lagi…..

Ya! Seperti itulah rasanya melakukan cold calling dan seperti apa rasanya di banyak perusahaan. Mungkin hal itu berhasil di tahun 80-an dan 90-an. Saat itu, orang-orang masih memiliki waktu yang banyak dan masih menulis surat serta menelepon.

Hari ini saya akan berbagi dengan Anda 3 alasan saya, mengapa Anda masih harus belajar cara menelepon. Dan berlatihlah sesekali.

Alasan 1: Meningkatkan kepercayaan diri Anda dan menyesuaikan diri dengan kenyataan

Meskipun saya benci melakukan cold call, namun hal ini telah sangat membantu saya dalam meningkatkan kepercayaan diri saya. Terutama di tahun-tahun awal karier saya. Ketika Anda baru dalam bidang penjualan, inilah yang harus Anda pelajari. Menelepon akan mengajarkan Anda cara menangani keberatan dan penolakan. Dan nantinya akan membantu Anda mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Rasa senang yang Anda dapatkan setelah awalnya gagal dan kemudian berhasil mendapatkan pertemuan atau penjualan yang sebenarnya sangatlah luar biasa. Lebih baik lagi, ketika Anda dapat berbagi perasaan ini dengan rekan kerja Anda yang melakukan hal yang sama. Kemudian, jika Anda memiliki pengalaman dalam melakukan cold calling, Anda akan lebih percaya diri dalam pertemuan. Atau berbicara dengan calon pelanggan yang lewat di sebuah konferensi.

Itulah alasan lain mengapa panggilan dingin bisa sangat bagus untuk orang-orang penjualan yang berpengalaman. Rekan-rekan kerja yang sangat percaya diri dan berpikir bahwa mereka tahu semuanya. Dan percaya bahwa presentasi penjualan mereka adalah yang terbaik. Cold calling adalah cara terbaik untuk kembali ke dunia nyata.

Alasan menelepon dingin 2: Membuat elevator pitch yang super

Alasan lainnya adalah bahwa paparan terhadap cold calling dapat membantu Anda dalam menyampaikan elevator pitch yang hebat. Anda memiliki waktu yang sangat terbatas di telepon, untuk membuat pernyataan dan menyampaikan produk atau layanan Anda. Apa pun yang akan Anda tanyakan atau katakan, harus dilatih dengan baik dan disederhanakan untuk kesempurnaan. Hal ini sangat bagus karena pengalaman dari menelepon dapat digunakan, ketika Anda menulis kepada prospek di LinkedIn atau melalui email. Atau ketika orang yang berpapasan dengan Anda di konferensi, bertanya tentang perusahaan Anda. Dan Anda memiliki waktu 20 detik untuk menjelaskan apa yang Anda lakukan. Pengalaman dalam melakukan cold calling akan membantu Anda menutup kesepakatan dan menemukan prospek dalam situasi lain, selain melalui telepon.

Alasan menelepon melalui telepon dingin 3: Studi kasus dan sinergi

Cold calling yang digunakan sebagai strategi yang berdiri sendiri tidak akan berhasil. Namun, strategi ini dapat bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan “panggilan hangat” (menindaklanjuti prospek yang masuk), email, AdWords, penjualan sosial (LinkedIn), pameran, konferensi, dan rujukan. Misalnya, lihatlah pesaing langsung pelanggan Anda, pemasok, rekan kerja, dan dekati mereka dengan studi kasus yang kredibel. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempersiapkannya, namun cukup lakukan 1 panggilan telepon per hari sebagai bagian dari rutinitas harian dan keseluruhan aktivitas Anda. Satu panggilan per hari tersebut dapat memberikan banyak informasi tentang calon klien dan presentasi Anda. Hal ini akan membantu Anda menjadi tenaga penjualan yang lebih baik.

Jadi, apa pendapat Anda tentang 3 argumen dan alasan menelepon dingin ini? Apakah Anda masih melakukan panggilan telepon setiap hari atau sudahkah Anda benar-benar berhenti menggunakannya? Dan apakah Anda juga memulai karir penjualan Anda dengan menelepon dan bagaimana rasanya?

Saya ingin sekali mendengar pendapat Anda. Kirimkan saya pesan atau komentar di bawah ini dan jangan ragu untuk membagikan artikel ini.

Sumber buku

Ini adalah kutipan dari buku “Panduan Pemenang Penjualan Korporat” oleh Gerrit Jan de Vries. Lihat ebook dan versi cetaknya di Amazon.

By GJ

Halo, nama saya Gerrit Jan. Saya adalah penulis SEO lepas, pengembang bisnis, dan manajer produk yang berpengalaman - yang berspesialisasi dalam kolokasi pusat data, IoT, dan konektivitas global. Saya menyediakan layanan manajemen sementara dan konsultasi TI di pasar Jerman, Belanda, dan Inggris. Selain itu, saya suka membuat konten di WordPress dan YouTube di bidang perincian mobil, TI, tes produk, perjalanan, dan karier.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.